Kualitas
pendidikan di Indonesia sudah semakin tertinggal dari Negara-negara tetangga, berdasarkan
survai yang dilakukan oleh Lembaga pendidikan
dari Inggris, Quacquarelli Symonds (QS), Dari 300 universitas, 9 perguruan
tinggi negeri (PTN) dari Indonesia masuk dalam peringkat itu. Hanya saja,
peringkat keberapa? Ini daftarnya.
Dikutip abiyazha.blogspot.com
dari detik.com, Rabu
(14/5/2014) berikut ranking 9 PTN Indonesia tingkat Asia :
Universitas Indonesia: 71 (2014) turun dari 64 (2013)
Institut Teknologi Bandung: 125 (2014) naik dari 129 (2013)
Universitas Airlangga: 127 (2014) naik dari 145 (2013)
Universitas Gadjah Mada: 145 (2014) turun dari 133
Institut Pertanian Bogor: 201-250 (rangking tetap dibanding 2013)
Universitas Diponegoro: 201-250 (rangking tetap dibanding 2013)
Universitas Padjajaran: 201-250 (rangking tetap dibanding 2013)
Universitas Udayana: 251-300 (rangking tetap dibanding 2013)
Universitas Brawijaya: 251-300 (rangking tetap dibanding 2013)
Universitas Indonesia: 71 (2014) turun dari 64 (2013)
Institut Teknologi Bandung: 125 (2014) naik dari 129 (2013)
Universitas Airlangga: 127 (2014) naik dari 145 (2013)
Universitas Gadjah Mada: 145 (2014) turun dari 133
Institut Pertanian Bogor: 201-250 (rangking tetap dibanding 2013)
Universitas Diponegoro: 201-250 (rangking tetap dibanding 2013)
Universitas Padjajaran: 201-250 (rangking tetap dibanding 2013)
Universitas Udayana: 251-300 (rangking tetap dibanding 2013)
Universitas Brawijaya: 251-300 (rangking tetap dibanding 2013)
Bahkan
Indonesia sendiri tertinggal jauh dari singapura, National University of
Singapore (NUS) Dari Singapura,mendapatkan
ranking 1 se Asia . Hebatnya, hanya dua universitas di Singapura yang disurvai
dan dua-duanya mendapatkan peringkat top 50, Selain NUS, satu lagi adalah
Nanyang Technological University (NTU) yang menduduki peringkat ke-7, naik dari
peringkat 10 tahun 2013 lalu
Kualitas pendidikan Indonesia
semakin merosot bukan karena orang Indonesia yang bodoh-bodoh, sebenarnya
banyak pelajar dari kita yang memenangkan ajang olimpiade tingkat
internasional, itu membuktikan bahwa Indonesia sebenarnya masih bisa bersaing
dikancah internasional, hanya saja budaya membaca dan menulis dinegara ini
masih sangat rendah, bahkan budaya copy-paste sudah menjadi hal yang lumrah
dikalangan pelajar, jasa pembuatan skripsi menjamur diberbagai kampus, inilah
sebenarnya yang menjadi masalah kita.
Membaca bukan hanya
sekedar hobi, tapi juga kebutuhan, mulailah dari bacaan ringan seperti novel,
majalah, surat kabar dan sebagainya untuk memancing gairah membaca anda, jika
hal ini sudah menjadi kebiasaan, saya yakin dalam sehari saja anda tidak
membaca, akan ada sesuatu yang kurang lengkap dalam hari anda, budaya ini juga
kita terapkan kepada anak-anak kita, belikan buku apapun yang dia suka setiap
sebulan sekali, fasilitas membaca dinegara ini sudah sangat banyak,
perpustakaan ada dimana-mana, gramedia, gerai buku banyak menjamur di berbagai
kota, tapi gairah kita untuk mulai membaca masih sangat rendah.
Setelah kita mulai
membaca, tuangkan isi pikiran anda kedalam sebuah tulisan, melalui blog, surat
kabar, karya tulis/jurnal dsb. Agar apa yang anda peroleh dapat bermanfaat bagi
sesama J ingat !!! membaca bukan sekedar hobi, tapi juga kebutuhan