Tuesday, 28 May 2013

yuk belajar tajwid

Standard



Ilmu Tajwid yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana cara mengucapkan atau melafalkan huruf huruf yang terdapat dalam al-Quran atau bahasa arab pada umumnya. sebagai muslim diwajibkan untuk mengetahui hukum tajwid secara benar sehingga kita dapat melafalkan bacaan al-Quran engan benar, sedangkan hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah, akan tetapi hukum membaca al-Quran sesuai dengan kaidah ilmu tajwid adalah fardhu 'ain sebagaimana sesuai dengan firman Alloh SWT yang berbunyi : 


"Dan bacalah Alquran dengan tartil” (QS. 73:4)

ilmu Tajwid adalah ilmu yang sangat mulia. Hal ini karena keterkaitannya secara langsung dengan Alquran. Bahkan dalam dunia ilmu hadits, seorang alim tidak akan mengajarkan hadits kepada muridnya sehingga ia sudah menguasai ilmu Alquran. Diantara keistimewaannya adalah sebagai berikut:
1.     Mempelajari dan mengajarkan Alquran merupakan tolok ukur kualitas seorang muslim. Sabda Rasulullah Sholallohu'alaihi wasallam: "Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya"(HR.Bukhari)


2.     Mempelajari Alquran adalah sebaik-baik kesibukan. Allah 'azzawajalla berfirman dalam hadits Qudsi: "Barang siapa yang disibukkan oleh Alquran dalam rangka berdzikir kepadaKu dan memohon kepadaKu niscaya Aku akan memberikan sesuatu yang lebih utama daripada apa yang telah Aku berikan kepada orang-orang yang telah meminta. Dan keutamaan Kalam Allah daripada seluruh kalam yang selain-Nya seperti keutamaan Allah atas makhlukNya."(HR.Tirmidzi)


3.     Dengan mempelajari Alquran, maka akan turun sakinah (ketentraman), rahmat, malaikat dan Allah menyebut-nyebut orang yang mempelajari Alquran kepada makhluk yang ada di sisiNya. Rasulullah Sholallohu'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah suatu kaum berkumpul di satu masjid dari masjid-masjid Allah kemudian mereka membaca Alquran dan mempelajarinya, melainkan turun kepada mereka ketentraman, diliputi dengan rahmat, dinaungi oleh malaikat, dan disebut-sebut oleh Allah di hadapan makhluk-Nya." (HR. Muslim)

Sedangkan Tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah untuk menjaga lidah agar terhindar dari kesalahan dalam  membaca Alquran.
Kesalahan dalam  membaca Alqur’an,  dikategorikan dalam dua macam, yaitu:
1.  AL-LAKHNU  AL-JALIY  (kesalahan besar/fatal)
Adalah kesalahan yang terjadi ketika membaca lafadh-lafadh dalam Alqur’an yang dapat mengubah arti dan menyalahi ‘urf qurro.  Melakukan kesalahan ini, hukumnya HARAM.
Yang termasuk kesalahan jenis  ini antara lain:
a.     Kesalahan makhroj (titik/tempat keluarnya) huruf. Kesalahan ini biasanya terjadi pada pengucapan huruf-huruf yang hamper serupa, seperti :a’ (‘ain) dibaca a (hamzah), dlodibaca dho, dza dibaca da, tsa dibaca sa, ha dibaca kha dsb.
b.      b. Salah membaca mad, yaitu yang seharusnya dibaca pendek (1 ketukan) dibaca lebih panjang (2 ketukan atau lebih) dan sebaliknya. Misalnya: Laa (aa dibaca panjang; artinya TIDAK)  dibaca La (a  dibaca pendek; artinya SUNGGUH-SUNGGUH)
c.     Salah membaca harokat. Contohnya: kharokat di akhir kata benda, karena kharokat akhir kata menunjukan jabatan kata itu dalam kalimat. Contoh: yarfa’ullohu (artinya: Allah mengangkat)  di baca yarfa’ulloha (artinya menjadi: dia mengangkat Allah).

2. AL-LAKHNU  AL-KHOFIY  (kesalahan kecil)
Adalah kesalahan yang terjadi ketika membaca lafadh-lafadh dalam Alqur’an  yang menyalahi  ‘urf qurro namun  tidak mengubah arti. Melakukan  kesalahan ini hukumnya  makruh.
Yang termasuk kesalahan jenis ini antara lain:  kesalahan dalam membaca dengung (idghom,  ikhfa’,  iqlaab, dll),  kesalahan (lebih/kurang panjang) dalam membaca mad,  kesalahan  menampakkan sifat huruf (seperti: hams, qolqolah, keliru membaca tahkhim/tarqiq), dan lain sebagainya.
Kesalahan membaca Alqur’an, baik yang JALIY maupun yang KHOFIY, tetaplah sebuah kesalahan. Bila kesalahan itu tetap muncul,  maka bacaan Alqur’an kita tidak lagi sesuai dengan bacaan saat pertama kali Alqur’an diturunkan.  Karena itu, marilah kita belajar ilmu tajwid ini, mudah-mudahan kita terhindar dari segala kesalahan dalam membaca Alqur’an.

                     http://memantau.blogspot.com


Saturday, 18 May 2013

Kelelahan, Bupati Tegal Meninggal Dunia

Standard


Tegal - Bupati Tegal HM Herysulistyawan SH.Hum, meninggal dunia setelah menghadiri rangkaian acara peringatan hari jadi Kabupaten Tegal. Diduga penyebab kematiannya akibat serangan jantung.

Hingga sore ratusan orang masih memadati rumah dinas Bupati Tegal tempat jenazah disemayamkan. Wakil Ketua DPRD A.Firdaus yang bersama almarhum beberapa jam sebelumnya, kepada detikcom mengatakan, kabar kematian Bupati Tegal tersebut dinilai cukup mengagetkan. 

"Usai rapat paripurna dan rangkaian perayaan hari jadi Kabupaten Tegal, Pak Bupati selanjutnya mengadakan acara makan bersama dengan para Muspida Kabupaten Tegal di RM di kawasan Slawi Kabupaten Tegal. Tiba-tiba mendadak izin pulang karena mengaku tidak enak badan. Selanjutnya minta diantar pulang," ujar A.Firdaus, Sabtu (18/5/2013).

Namun sebelum sampai rumah, menurut Firdaus, Hery minta segera dibawa ke RSUD Dokter Soesilo, Slawi. Dan beberapa menit kemudian Hery pun menghembuskan nafas terakhirnya.

Menurut Firdaus, rencana penguburan jenazah belum ditentukan jamnya. “Tapi kemungkinan besok, mas,” ucapnya.

A.Firdaus menduga kematian Bupati Tegal karena kelelahan akibat padatnya acara dalam rangka hari jadi Kabupaten Tegal ke 412. Sementara itu Agus Setiyono (34), salah satu staff Pemkab Tegal mengaku kaget mendengar hal ini. 

Selama kepimpinannya menurut Agus, Bupati Tegal Hery Sulistyawan dikenal sebagai sosok pemimpin yang baik ramah, dan cukup luwes bergaul dengan berbagai kalangan. "Saya sangat merasa kehilangan Mas,” ujarnya.

sumber : Detik.com

Tuesday, 14 May 2013

SERATUS SKS TIAP SEMESTER SELAMA 13 TAHUN PRIA INI RAIH 18 GELAR AKADEMIS DAN PROFESI

Standard


Pernahkah anda menghitung gelar dibelakang nama anda? mungkin hanya 1, 2, atau 3 gelar saja yang kita dapati, tapi ternyata ada orang indonesia yang memiliki gelar akademis yang sangat panjang, sampai-sampai namanya kalah panjang dengan gelar yang dia dapatkan, entah untuk memotivasi orang lain dalam belajar atau punya tujuan khusus sehingga pria ini rela belajar dalam waktu yang cukup lama untuk mempelajari disiplin ilmu yang berbeda- beda... penasaran dengan kisahnya? mari kita simak berita selengkapnya...


SERATUS SKS TIAP SEMESTER SELAMA 13 TAHUN PRIA INI RAIH 18 GELAR AKADEMIS DAN PROFESI 

Hitung sebentar gelar di belakang nama Anda? Satu, dua, atau tiga? Buat Welin Kusuma, gelarnya tidak cukup jika dihitung dengan sepuluh jari tangan. Pasalnya, dia punya 18 gelar akademis dan profesi. Dia butuh waktu 13 tahun untuk mengumpulkan gelar-gelar itu di berbagai kampus di Surabaya. 

Welin Kusuma, 31, mengeluarkan satu per satu ijazah dari dalam tas ranselnya. Saat ditata di atas meja, tinggi tumpukan ijazah itu hampir sejengkal. Maklum, pria asal Kendari tersebut memiliki 18 gelar akademis dan profesi. Rinciannya, dia menyandang delapan gelar sarjana, tiga gelar magister, dan tujuh gelar profesi.

”Ini salinan sertifikat Muri (Museum Rekor-Dunia Indonesia) yang saya dapatkan April lalu,” tutur Welin yang ditemui di Hotel Mercure, Surabaya, kemarin (12/10). Pada penghargaan itu, tertulis nama
 Welin Kusuma ST, SE, SSos, SH, SKom, SS, SAP, SStat, MT, MSM, MKn, RFP-I, CPBD, CPPM, CFP, AffWM, BKP, QWP. Saking panjangnya gelar yang menyertai, nama tersebut sampai ditulis dalam tiga baris.

Welin telah mengurutkan gelar-gelar tersebut sesuai dengan periode pendidikan yang ditempuhnya mulai 1999– 2012. Setelah lulus dari SMAN 1 Kendari, dia langsung melanjutkan ke jurusan teknik industri di Ubaya pada 1999. Lima tahun kemudian, dia mendapatkan gelar sarjana teknik (ST) pada 2004.

Saat semester lima di jurusan teknik industri atau pada 2001, Welin mengambil jurusan ekonomi manajemen di STIE Urip Sumoharjo. Pada 2002 dia mengikuti perkuliahan di jurusan ilmu hukum Unair dan jurusan administrasi negara di Universitas Terbuka (UT). Seolah haus dengan dunia pendidikan, pada tahun yang sama Welin mengambil jurusan teknik informatika di Sekolah Tinggi Teknik Surabaya (STTS).

”Pada 2003 saya mengambil jurusan sastra Inggris di UK Petra,” tutur pria kelahiran Makassar itu. Dia juga menempuh pendidikan S-1 di Universitas Terbuka pada jurusan administrasi publik dan statistik.

Pendidikan magister teknik industri ditempuhnya di ITS pada 2004. Welin kemudian meraih gelar magister sains manajemen (MSM) dan magister kenotariatan (MKn) di Universitas Airlangga (Unair). Pria 31 tahun tersebut sengaja mengambil program magister di perguruan tinggi negeri untuk mendapatkan pendidikan yang lebih bermutu.

Pendidikan profesi yang pernah dia dapatkan adalah registered financial planner Indonesia (RFP-I), certified professional in brand development (CPBD), certified professional in product management (CPPM), certified financial planner (CFP), affiliate wealth manager (AffWM), bersertifikat konsultan pajak (BKP), qualified wealth planner (QWP), dan certified professional human resource (CPHR). ”Gelar profesi itu berkaitan dengan manajemen, keuangan, dan perpajakan,” urainya.

Selama menjalani pendidikan tersebut hampir tiap tahun, dia menempuh sampai seratus SKS tiap pekan. Bahkan, dia pernah menempuh 111 SKS dalam satu semester genap pada periode Februari–Agustus 2003. Saat itu Welin menempuh kuliah di lima jurusan S-1 sekaligus. Yakni, teknik industri Ubaya (9 mata kuliah/MK-24 SKS), ekonomi manajemen STIE Urip Sumoharjo (4 MK-11 SKS), administrasi negara UT (10 MK-28 SKS), teknik informatika STTS (9 MK-25 SKS), dan hukum Unair (7 MK-23 SKS).

Welin memperoleh rekor Muri yang kedua atas 111 SKS yang ditempuhnya. Penghargaan tersebut dia dapatkan pada Agustus lalu. Dia menuturkan, setiap hari dirinya mengikuti kuliah mulai pukul 07.00 dan baru selesai pada pukul 22.00. Bahkan, pada Sabtu dan Minggu dia juga mengambil kuliah. Misalnya, jurusan ilmu hukum di Unair yang dia tempuh di kelas ekstensi.

Padatnya jadwal kuliah itu membuat dia pontang-panting dari satu kampus ke kampus lain. Bahkan, dia harus pintar-pintar menyesuaikan jadwal perkuliahan pada satu jurusan agar tidak bertabrakan dengan jadwal kuliah di jurusan lain. ”Saya sediakan buku khusus untuk mencatat jadwal kuliah agar lebih cermat,” tutur pria berkacamata tersebut.

Namun, sepandai-pandainya mengatur jadwal, anak kedua di antara tiga bersaudara itu menemui jadwal yang benar-benar mepet. Saat itu, pada 2003, dia mengambil kuliah di jurusan sastra Inggris UK Petra dan teknik komputer STTS. Di UK Petra ada jam kuliah mulai pukul 13.30–15.30. Pada hari yang sama di STTS dia harus mengikuti kuliah pada pukul 15.00–18.00.

Dengan terpaksa Welin harus izin untuk keluar kelas dari perkuliahan UK Petra pada pukul 15.00. Dia pun memacu kendaraannya dari Jalan Siwalankerto untuk segera mengikuti kuliah di STTS, Jalan Ngagel Jaya Tengah. Dia baru bisa masuk ke dalam kelas itu pukul 15.35. Karena batas toleransi keterlambatan hanya 30 menit, dia tidak diperkenankan masuk ruang kuliah. ”Selama satu semester itu saya terlambat empat kali. Untung, masih batas toleransi,” tuturnya.

Lantaran kuliah di beberapa tempat yang berbeda, Welin beberapa kali bertemu dengan dosen yang sama. Dosen tersebut memang mengajar di dua kampus berbeda. ”Dosen itu jadi ingat terus sama saya,” ceritanya lantas tertawa.

Anak pasangan Onny Kusuma-Sisilia Chandra tersebut telah menuntaskan semua pendidikan yang dia tempuh. Terakhir, dia baru saja menyelesaikan kuliah di jurusan teknik informatika STTS pada 2012. Itu pendidikan paling lama yang dia tempuh, yakni sepuluh tahun. Dia menuturkan, cukup sulit lulus dari STTS karena harus bisa membuat aplikasi yang bagus dan teruji. ”Saya memang tidak mau main-main dengan tugas akhir saya. Harus bagus,” tegasnya.

Dia pernah mendapatkan surat peringatan akan dikeluarkan dari STTS karena tak segera menyelesaikan studi. Surat yang sama pada awal 2011 itu juga dia terima saat menempuh pendidikan magister sains manajemen di Unair. Namun, akhirnya Welin berhasil menyelesaikan studi di magister sains manajemen pada September 2011. Di STTS dia telah yudisium pada Februari lalu. ”Waktu dapat surat peringatan DO (drop out, Red) itu, saya sempat down. Pusing,” ucapnya.

Welin mengungkapkan, minatnya untuk menempuh aneka pendidikan tersebut didorong keinginan untuk menjadi konsultan. Cita-cita itu telah muncul sejak kecil. ”Konsultan apa? Hmmm, konsultan yang terintegrasi,” tuturnya.

Dalam bayangannya, seorang konsultan terintegrasi bisa memberikan pandangan dari banyak perspektif. Mulai hukum, ekonomi, hingga keuangan. Saat ini dia menjadi konsultan pajak lantaran punya gelar BKP.

Namun, pekerjaan resmi yang dia tekuni sekarang adalah bidang sistem informasi pada sebuah perusahaan di kawasan Rungkut Industri. Welin mengaku pernah pula bekerja di bidang properti dan perbankan. ”Dari bekerja itu pula biaya pendidikan saya tanggung sendiri,” ucapnya. Dia membiayai sendiri sebagian besar pendidikan yang dia tempuh sejak 2004.

Setelah 13 tahun menempuh pendidikan dan mendapatkan 18 gelar itu, Welin berencana menempuh pendidikan lagi. Dia ingin mengambil program doktoral. Namun, sama dengan tahapan pendidikan di tingkat sarjana dan magister, Welin tak mau main-main dengan kampus yang dipilih. ”Mau cari yang negeri atau yang bagus. Tetapi, saya masih menyesuaikan jadwal kerja,” katanya.

Sebenarnya, dia baru saja memperoleh gelar profesi CPHR (certified professional human resource). Jadi, bisa dibilang gelar Welin kini menjadi 19 buah. ”Saya ingin berbagi dengan orang lain. Mungkin semacam memberikan motivasi,” terangnya.

Sunday, 12 May 2013

Istilah-istilah dalam statistik rumah sakit

Standard


Bicara tentang statistik pastinya kita akan bertemu dengan angka2, nah, dalam postingan kali ini saya ingin mengenalkan sedikit tentang statistik rumah sakit tapi sebelumnya saya tidak ingin mengajak kalian berpusing2 dulu dengan angka, berhubung ini hanya perkenalan kita bahas saja tentang istilah-istilah dalam statistik rumah sakit, check it out…
1.     Pengertian Statistik
Kata statistic sebenarnya memiliki banyak arti, salah satu arti dari statistic yaitu “Angka” yaitu gambaran atau keadaan  yang dituangkan dalam bentuk angka, angka itu sendiri dapat diperoleh dari laporan, penelitian atau sumber catatan medic. Selain itu statitik juga dapat diartikan sebagai hasil perhitungan seperti mean (rerata), Median, Modus, standar deviasi dan lain-lain.
2.    Statstik Rumah Sakit
Statstik rumah sakit adalah statistik yang menggunakan dan mengolah sumber data dari pelayanan kesehatan di rumah sakit untuk menghasilkan informasi, fakta yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Adapun beberapa hal yang dapat menjadi sumber data untuk penghitungan statistic rumah sakit yaitu :
o   Sumber data primer :
1.     Rekam Medis
o   Sumber data sekunder :
1.     Hasil sensus pasien
2.    Indeks penyakit, indeks operasi, indeks pasien, indeks dokter, dan berbagai indeks lainnya.
3.    Aktifitas dalam unit peayanan.
3.    Kunjungan / Attendance (bukan paien rawat inap)
Kunjungan yaitu setiap kedatangan pengunjung (pasien) ke rumah sakit untuk mendapatkan layanan yang tersedia di rumah sakit tersebut. Istilah ini umumnya digunakan untuk pasien yang mendapatkan pelayanan bukan di unit rawat inap.
4.    Admisi/Admission
Proses resmi yang dialami seseorang pada saat diterima oleh rumah sakit dengan tujuan untuk memberikan pelayanan pengobatan pada pasien tersebut. Jika pasien tersebut keluar secara resmi dari rumah sakit dan kemudian kembali untuk pengobatan yang lebih lanjut, proses admission berulang kembali dan adision kedua tercatat pada statistik.
5.    Pasien keluar/Discharge
Menunjukkan proses formal keluarnya seorang pasien rawat inap meninggalkan rumah sakit dan menandai akhir dari episode perawatannya.
Jumlah pasien keluar meliputi pasien yang pulang ke rumah, dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan lain, dan pasien yang meninggal.
6.    Pasien Rumah Sakit
Meliputi pasien rawat inap, rawat jalan yang mendapatkan pelayanan kesehatan dirumah sakit tersebut, meliputi semua jenis layanan yang dibutuhkan oleh pasien dan dilaksanakan oleh petugas rumah sakit yang bersangkutan.
7.    Pasien Rawat inap
Seseorang yang menggunakan tempat tidur rumah sakit untik tujuan mendapatkan layanan kesehatan.
Jika pasien sudah terdaftar sebagai pasien pasien rawat inap tetapi meninggal atau keluar sebelum sempat dihitung dalam sensus hari tersebut, maka pasien ini tetap diperhitungkan sebagai pasien rawat inap, walaupun tindakan pelayanan yang telah direncanakan belum sempat dilaksanakan. Sedangkan pasien yang masih dalam status observasi lainnya, atau masih mempertimbangkan apakah akan di rawat inap atau tidak, tidak boleh dihitung sebagai pasien rawat inap, maka waktu yang dicatat sebagai jam admisi adalah jam kedatangan pasien tersebut di unit gawat darurat atau unit observasi lainnya.
8.    Tempat tidur yang tersedia/bed count/available beds/bed complement
Istilah ini menunjukkan jumlah tempat tidur (TT) yang tersedia dan siap digunakan sewaktu-waktu untuk pelayanan rawat inap. Jumlah ini merupakan jumlah TT yang sedang dipakai maupun yang masih kosong.
Bassinet (TT untuk bayi baru lahir) dihitung terpisah dari TT biasa.
TT di ruang pemulihan (recovery room), TT di ruang persalinan, TT diruang tindakan tidak dihitung sebagai jumlah TT tersedia.
9.    Pasien rawat jalan (outpatient)
Pasien rawat jalan yaitu seorang pasien yang menerima pelayanan di rumah sakit tanpa terdaftar di unit rawat inap atau unit lainnya.
10.  Sensus
Menunjukkan jumlah pasien rawat inap pada satu waktu tertentu. Sensus dilaksanakan pada waktu yang tetap setiap harinya, misalnya menjelang tengah malam. Jadi, hasil sensus menunjukan jumlah pasien yang sedang dirawat inap pada saat penghitungan sensus dilaksanakan.
11.  Sensus harian rawat inap (SHRI)/ daily census (daily inpatien census)
Menunjukkan jumlah pasien yang dirawat inap pada saat dilakukan penghitungan sensus, ditambah dengan jumlah pasien admisi setelah dilakukan sensus yang lalu dan pulang sebelum dilakukan sensus berikutnya.
12.  Persalinan (Delivery)
Menunjukkan suatu layana persalinan, baik menghasilkan bayi yang lahir dalam keadaan hidup maupun yang lahir sudah dalam keadaan meninggal.
Seorang wanita hamil yang bersalin bias menghasilkan kelahiran multiple, misalnya, wanita yang melahirkan kembar dua akan disebut sebagai satu persalinan dengan dua kelahiran.
13.  Lahir hidup / live birth
Setiap hasil pengeluaran lengkap dari Rahim seorang wanita yang merupakan hasil konsepsi, tanpa memperhitungkan umur kehamilan, yang mana setelah dikeluarkan menunjukkan adanya nafas atau tanda kehidupan lainnya, misalnya adanya denyut jantung; denyut tali pusat; atau gerakan dari otot ragka tubuh, walaupun tali pusat belum dipotongatau plasenta masih melekat, disebut lahir hidup.
14.  Lahir mati (Fetal death)
Menunjukkan kondisi dimana janin yang dilahirkan atau dikeluarkan dari ibunya sudah dalam keadaan mati.
Kondisi mati ditunjukkan dengan adanya fakta bahwa jani yang dikeluarkan tersebut sama sekali sudah tidak bernafas atau sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan lainnya, misalnya denyut jantung, denyut tali pusat, atau gerakan otot rangka tubuh.
15.  Kemtian ibu/ maternal death
Merupakan kematian dari seorang wanita yang sedang hamil atau dalam kurun waktu 42 hari setelah penghentian kehamilan, tanpa melihat umur kehamilan atau lokasai kehamilan, dengan berbagai sebab yang berkaitan dengan kehamilannya atau pengelolaan kehamilannya, tetapi bukan karena kecelakaan atau penyebab incidental.
Kematian ibu dapat dibedakan menjadi dua kelompuk, yaitu :
a)    Kematian ibu karena factor obstetric secara langsung (direct obstetric deaths) yaitu kematian ibu disebabkan karena komplikasi langsung dari kehamilannya (masa kehamilan; persalinan; dan nifas), dari intervensi terhadap kehamilannya, dari tindakan yang keliru, atau dari rangkaian hal-hal tersebut diatas.
b)   Kematian ibu karena factor obstetric tidak secara langsung (indirect obstetric deaths) yaitu kematian ibu yang disebabkan karena penyakit terdahulu atau karena penyakit yang berkembang selama masa kehamilannya dan tidak secara langsung karena sebab obstetric tapi berkaitan sebagai efek fisiologis dar kehamilan.
16.  Kematian neonatal/ Neonatal death
Periode neonatal yaitu periode sejak kelahiran hingga 2 hari kemudian. Kematian neonatal yaitu kematian bayi yang terjadi dalam masa sejak kelahiran hingga usia 28 hari. Kematian neonatal dapat dibagi menjadi :
·         Early neonatal deaths (sejak kelahiran hingga usia 7 hari)
·         Late neonatal ( hari ke -8 hingga ke -28 sejak kelahiran)
17.  Kematian perintal/perinatal death
Masa perinatal dibatasi sejak masa kehamilan 22 minggu (154 hari), yaitu saat berat janin umumnya mencapai 500 gr, hingga 7 hari setelah kelahiran, jadi kematian perinatal yaitu kematian terhadap janin atau bayi pada masa perinatal tersebut.
18.  Lama dirawat / length of stay
Menunjukkan jumlah hari diamana seorang pasien mendapatkan layanan rawat inap. Seorang pasien yang masuk perawatan dan keluar pada hari yang sama dihitung telah mendapat layanan rawat inap 1 hri. Dalam perhitungan, tanggal masuk pelayanan rawat inap (Admisi) dihitung sedangkan tanggal pasien keluar (discharge) tidak dihitung. Dengan demikian maka untuk menghitung lama dirawat (LD) dapat digunakan rumus, LD= tanggal keluar - tanggal masuk.
19.  Jumlah lama dirawa / total legth of stay
Menunjukkan jumlah hari dimana sekelompok pasien rawat inap telah mendapat layanan sejak admisi hingga keluar.
20. Hari perawatan (Inpatient bed day)
Jumlah pasien yang ada saat sensus dilakukan ditambah pasien yang masuk dan keluar pada hari yang sama pada hari sensus diambil, jadi sama dengan jumlah pasien yang menggunakan tempat tidur dalam periode waktu 24 jam (sama dengan “bed day”, “patient day”,” paient service day”) angka ini juga menunjukkan beban kerja unit perawatan yang bersangkutan.
21.  Jumlah hari perawatan/ total patient days
Menunjukkan jumlah hari perawatan dari setiap hari dalam periode waktu tertentu. Angka ini bias didapat dari formulir sensus.
22. Patient day (inpatient service day)
Merupakan satuan atau unit untuk menunjukkan pelayanan yang telah diterima oleh seorang paien rawat inap selama periode 24 jam.
23. Transfer
Menunjukkan jumlah pasien yang pindah dari satu unit perawatan ke unit perawatan lainnya dalam satu rumah sakit. Jika transfer ditujukan ke rumah sakit lain maka dihitung sebagai “keluar” (discharge).

Sumber : Buku Statistik Rumah Sakit (Rano Indradi Sudra)

Wednesday, 1 May 2013

Syair Abu Nawas

Standard

SYAIR ABU NAWAS

Ilahi lastulil firdausi ahla,
Walaa aqwa ‘ala naariljahiimi
Fahabli taubatan waghfir dzunubi,
Fainnaka ghafirudzdzanbil 'adzhimi…

Dzunubi mitslu ’daadirrimali,
Fahabli taubatan ya Dzal Jalaali,
Wa ‘umrinaqishu fi kulli yaumi
Wadzanbi zaaidun kaifa –htimali

Ilahi  ‘abdukal  ‘aashi ataaka
Muqiraan bi dzunubi waqadda’aaka,
Fain taghfir faanta lidzaka ahlun
Waintadrud famannarjussiwaaka

Wahai Tuhanku… aku sebetulnya tak layak masuk surgaMu,
Tapi… aku juga tak sanggup menahan siksa nerakaMu,
Karena itu mohon terima taubatku ampunkan dosaku
Sesungguhnya Engkaulah maha pengampun dosa-dosa besar

Dosa-dosaku bagaikan bilangan butir pasir
Maka berilah ampunan oh Tuhanku yang Maha Agung
Setiap hari umurku terus berkurang
Sedangkan dosaku terus menggunung,
Bagaimana aku menanggungkannya

Wahai Tuhan, hamba-Mu yang pendosa ini
Datang dan bersimpuh dihadapan-Mu
Mengakui segala dosaku
Mengadu dan memohon kepada-Mu

Kalau Engkau ampuni itu karena
Hanya Engkaulah yang bisa mengampuni
Tapi kalau Engkau tolak, kepada siapa lagi kami memohon
Ampunan selain kepada Mu